Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hallo,

Setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, ketegangan dalam perdagangan semakin meningkat, terutama dengan rencana review penarikan aturan De Minimus. Kebijakan ini sebelumnya membebaskan barang-barang bernilai rendah dari pajak impor, namun kini banyak yang khawatir langkah ini akan mengganggu arus perdagangan internasional. Perubahan ini menjadi sorotan bagi pelaku bisnis dan ekonom, yang khawatir akan dampaknya terhadap pasar global dan daya saing produk domestik.

Edisi kali ini kita akan ngobrol tentang sesuatu yang mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya penting banget, terutama buat kita yang berhubungan dengan perdagangan internasional. Kita akan membahas apa itu de minimus dalam istilah bea cukai, bagaimana pengaruhnya terhadap perdagangan di berbagai negara, dan apa jadinya jika kebijakan ini dicabut.

Mari kita bahas apa sih sebenarnya de minimus itu. Dalam konteks bea cukai, de minimus merujuk pada ambang batas nilai barang yang bisa diimpor tanpa dikenakan pajak atau tarif. Di AS, nilai de minimus saat ini adalah $800. Artinya, jika kamu mengimpor barang yang nilainya di bawah $800, kamu tidak perlu membayar pajak impor. Ini tentu sangat memudahkan para pelaku usaha kecil dan pembeli online.
Di negara-negara berkembang, kebijakan de minimus sangat berpengaruh. Misalnya, di negara seperti Kanada dan Meksiko, nilai de minimus mereka jauh lebih rendah dibandingkan AS. Hal ini membuat barang-barang yang diimpor dari AS menjadi lebih mahal bagi konsumen di sana. Ini penting bagi beberapa negara untuk memproteksi berlimpahnya barang import sehingga barang local tetap terlindungi.

Sebaliknya, bagi negara yang memiliki de minimus yang lebih tinggi, mereka bisa lebih mudah masuk ke negara nagara tersebut dan produknya bersaing dengan produk lokal. Dengan kata lain, de minimus bisa menjadi alat untuk memperkuat atau melemahkan daya saing produk suatu negara di pasar global. Seperti yang sudah dibahas, nilai de minimus di AS adalah $800. Ini berarti, jika kamu membeli barang dari luar negeri dan nilainya di bawah $800, kamu bisa mendapatkan barang tersebut tanpa beban pajak yang tinggi. Kebijakan ini sangat bermanfaat bagi konsumen yang suka berbelanja online dan bagi para pelaku usaha kecil yang ingin mengimpor barang untuk dijual kembali.

Sekarang, mari kita bayangkan apa yang terjadi jika kebijakan de minimus ini dicabut. Jika nilai de minimus turun, atau bahkan dihapus sama sekali, kita bisa melihat lonjakan biaya impor. Ini tentu akan membuat harga barang-barang dari luar negeri menjadi lebih mahal. Bagi konsumen, ini bisa berarti pengeluaran yang lebih besar. Bagi pelaku usaha, ini bisa menjadi tantangan serius, terutama bagi usaha kecil yang bergantung pada barang impor untuk beroperasi.

Di sisi lain, pencabutan kebijakan ini bisa meningkatkan pendapatan negara dari pajak impor. Namun, di sisi lain, bisa juga membuat konsumen beralih ke produk lokal, yang mungkin tidak selalu memiliki kualitas yang sama.

Contoh contoh lain adalah semisal di negara seperti Australia, mereka memiliki nilai de minimus yang lebih rendah, yaitu sekitar AUD 1000. Ini berarti banyak barang yang diimpor akan dikenakan pajak, sehingga harga barang bisa melonjak tinggi. Hal ini membuat konsumen berpikir dua kali sebelum membeli barang dari luar negeri.

Di sisi lain, negara-negara di Uni Eropa memiliki berbagai kebijakan de minimus yang berbeda-beda. Beberapa negara seperti Jerman memiliki nilai yang cukup tinggi, yang mendorong orang untuk berbelanja online dari luar negeri. Ini menciptakan ekosistem perdagangan yang dinamis, di mana konsumen bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.

Jadi singkatnya, bisa kita lihat bahwa de minimus bukan hanya sekadar istilah dalam bea cukai, tetapi juga berpengaruh besar terhadap perdagangan global. Kebijakan ini bisa membantu pelaku usaha kecil dan konsumen untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, jika kebijakan ini dicabut, bisa ada dampak yang signifikan terhadap harga barang, daya saing produk, dan bahkan pengeluaran konsumen.

Di dunia yang semakin terhubung ini, penting bagi kita untuk memahami bagaimana kebijakan seperti de minimus berfungsi dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi kita. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan membuka wawasan kita semua tentang pentingnya kebijakan perdagangan internasional.

Salam Sehat Semangat Sukses

Bambang Purnomo , SS-BA, CSCA, CAVM Solution Consultant

  Klik di sini buat Donasi para anak yatim piatu dan mendukung eNews PA dengan berita berita Inspiratif lainnya 💡 💡 💡 Click here to Donate Orphanages and support insightful, inspirative eNews from PA 💡 💡 💡

Leave a comment

× Whatsapp me